Sabtu, 17 Maret 2012

Tentang Embun

       Embun selalu ada menemani datangnya pagi dengan indah nya sang mentari, setiap kulihat embun yang menari-nari dengan dedaunan di halaman. Dan setiap ku sentuh tetesan embun itu, anganku selalu membawaku pada 2 tahun lalu .

      Ingatan tentangmu jassin . bayangan mu selalu hadir di setiap tetesan embun. Aku masih ingat dahulu saat kita duduk  berdua di teras. Kau menatap setiap tetesan embun.
“Coba kau lihat embun itu !” kata jassin
“Memang ada apa dengan embun ?” tanyaku heran
“Entahlah... tapi setiap aku  melihat embun, aku merasakan kedamaian !” jawab jassin yang masih menatap embun
“kedamaian seperti apa?
“kedamaian yang membuat aku tenang dalam jiwa ku seperti saat aku sedang bersama mu”

          Aku hanya tersenyum sambil menatap wajah jassin yang berbinar dengan penuh kedamaian. Dan pagi itu kami duduk berdua menghabiskan waktu berdua menghabiskan waktu menatap embun. Sejak saat itu sampai detik ini aku MASIH MENCINTAINYA .

Hari ini pun aku masih menatap embun tapi bedanya tak ada jassin yang menemaniku menatap embun. Rasanya aku ingin mengulang setiap detail kehidupanku 2 tahun lalu saat aku masih bersamamu, masih bisa senyummu yang ampu menenangkanku, masih bisa duduk berdua di samping mu .
         Tapi kenangan hanya bisa menjadi kenangan yang tak bisa di putar kembali karna saat ini aku tidak dapat lagi menyenuh raganya karna  saat ini dia sudah bersama tuhan karna mungkin tuhan lebih menyayanginya . walau dia tak lagi bersamaku.
 
           Tetapi aku selalu merasakan kehadiraannya seperti embun yang selalu membawa kedamaian  dan kesejukan di hatiku .
“Jassin.. Akan ku kenang dirimu, seperti tetesan embun” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar